Home » » “Accidently Best Friends” - Prolog

“Accidently Best Friends” - Prolog

Pernah terbesit sering kali pertanyaan dibenak gw, “Is best friend really exist?”, apa sih rasanya?, gimana perasaannya?, beda nggak  sih dengan “teman”?, kenapa mesti ada pembedaan antara “friend” dengan “best friend”? bukan kah itu suatu bentuk diskriminasi terhadap masyarakat yang bersosial dan majemuk? – Dian Arief Wahyudi


Memiliki “Seorang atau beberapa teman Baik”? hmmm “is it possible?”, agak aneh yah istilah “Best Friend” jika diterjemahkan kedalam Bahasa Nusantara jadi “Teman Baik”?, Apa yah maksudnya? ini benar – benar membingungkan menurut gw.

Membingungkan kenapa broh? 

Gini – gini, frase “Teman Baik” itukan asalnya tadi dari analogi transelasi “Best Friend” yang hanya memandang penterjemahan Bahasa (“from English to Nusantara”) dilihat dari “apa yang tertulis” bukan "tersirat" atau secara "syariat" bukan "hakikat". jadi frase "teman baik" berawal dari suatu hasil transelasi bahasa inggris aja yang akan membuat banyak orang seperti gw bingung karena ada embel – embel kata “teman” yang juga muncul disana,gimana yah, kayaknya agak “aneh” gitu. Kadang gw suka bertanya – Tanya sendiri!. Apakah “teman Baik” berarti teman yang lain disebut tidak baik? apa yang membuat teman baik so that damn special than other friends?makanya jangan ada kata "teman" deh, bingung gw.

Ganti deh jangan “teman baik”supaya tidak bingung, bagaimana kalo gw pake istilah “best friend” itu dengan kata “Sahabat”, it seems much better I guest! Kenapa? Karena menurut gw “Sahabat” itu masih  mitos mengenai “kesejatian” yang ingin gw buktikan keberadaannya.

Gw tipikal orang yang “skeptic” sama jargon tertentu "in real life seperti istilah “Sahabat” ini dan nggak pernah terpikir bakal punya “sahabat” dan kayaknya istilah “sahabat” Cuma ada di dalam cerita drama seri korea atau jepang, "Anime", Film dan novel. “Sahabat” dimata gw seolah – olah hanya “jargon” yang dibuat orang “lebay”. “Sahabat” hanya-lah sebuah mitos yang dibuat oleh segelintir orang untuk percaya bahwa sebuah “pertemanan” bisa “upgrading” menjadi “Persahabatan”.

Diumur gw yang sudah beranjak tua, belum ada sama sekali gw terbesit untuk merealisasikan suatu hubungan yang lebih dalam kepada seseorang ataupun kelompok selain keluarga gw. I didn’t know why, but to me at that time (past) it seems having deep relationship with others than family was bullshit.  

Selama 32 tahun gw hidup menjadi seorang “human being” a.k.a “manusia” dan sudah mulai tumbuh uban dikepala gw, gw gak pernah yang namanya menemukan artinya “kesejatian” dalam banyak hal “even with my romance life when I was young", termasuk didalamnya “persahabatan”. Persahabatan menurut banyak mitos yang beredar means kesejatian dalam pertemanan. Dan kayaknya itu “gak ada deh” totally crap.

“Ketaun nih si om gak punya teman yah om?”

Bukan berarti gw gak punya teman, heloooo, yuhuuu, im not totally freak here…….teman sih banyak yah tapi yang namanya kesejatian dalam pertemanan dimata gw itu “semu”. Nothing last forever even love! yang didengung - dengungkan "music lyric"  Alter ego gw Cuma bilang. “ah itu yang namanya best friends hanya ada dicerita novel dan dongeng!!", 

- seperti dongeng putri salju yang ditemani 7 kurcaci pria dan tinggal bersama” apakah mungkin 7 orang kurcaci dengan hidung yang pesek dan kuping yang panjang serta badan yang super kecil  (symbol ketidaksempurnaan fisik) tinggal hidup bersama dengan seorang putri cantik yang sempurna?, bisa aja sih kalo didongeng......ha3 - 

Sampai akhirnya.......

Gw diajak masuk kedalam sebuah grup chat “whatsapp” dan secara tidak sengaja “accidentaly” I found something different.

End – Prolog -- To be continued ("Accidently Best Friend")
Dian Arief Wahyudi 

 “ini grup orang yang gw kenal didunia maya, but in real life, we never met before!!!! Kecuali untuk beberapa orang di grup itu gw pernah ketemu secara fisik tapi itu sudah sekitar kurang lebih 5 atau 6 tahun yang lalu!”.
 

0 comments:

Post a Comment

Makasih buat yang mau komentar...
Tapi biar enak baca dan bales komentarnya tolong sertain...

1. Nama, jadi jangan dikosongin biar lebih mudah manggilnya..
2. Komentar yang baik dan sopan
3. Kalo bisa abis komentar terus di share juga ya ke facebook atau twitter hahaha...

Sekali lagi makasih buat yang udah mau komentar...

Like us on Facebook
Follow us on Twitter
Recommend us on Google Plus
Subscribe me on RSS