Apa Kata Mama

“...kamu kalau udah gede nggak boleh nyakitin perempuan ya...”

Maaf ma, aku beberapa kali nyakitin hati perempuan yang aku sayang, termasuk mama. Aku kadang nggak bermaksut demikian tapi semuanya kejadian gitu aja, ma. Aku buat dia nangis, kaya dulu aku buat mama nangis. Setelahnya, aku peluk dia ma, aku nggak mau menyesal seperti aku nggak meluk mama dulu. Aku peluk dia, aku bilang "maafin aku, maafin aku, maafin aku..." 

“kamu... harus jadi suami yang baik...”

Aku udah berusaha, ma. Aku bertumbuh, belajar, berubah, dan mengerti bagaimana menjadi laki-laki yang baik. Walaupun jauh dari sempurna tapi aku juga buat perempuan yang aku sayang bahagia, termasuk mama. Dulu, saat ada dia. Rasanya itu seperti saat ada mama, cukuplah dia disamping aku sebagaimana mama disamping aku. Aku rasa aku akan bisa lewatin semuanya.

Tapi dia pergi, sebagaimana mama juga pergi. 

“fokus ke diri kamu sendiri, jadi laki-laki yang baik, jadi suami yang baik...”

iya, ma. Aku janji. 

Ada yang aku sedang suka, ma. Dia sudah tinggal lama dengan kita. Aku yakin mama tau namanya. Saat pertama aku lihat dia, i feel homey, ma. Dan sejauh ini, aku tetap baik padanya walaupun dia tidak begitu. 

Semoga aja aku bisa jadi laki-laki dan suami yang baik untuk dia...