Miskin Bukan Alasan Untuk Jadi Brengsek

Jaman sekarang orang memaklumi sebuah kebrengsekan, kebangsatan, kemaksiatan, dan hal-hal brengsek lainnya hanya karna alasan ekonomi. brengsek, kan?

gua punya cerita sedikit, ada empat orang mahasiswa. Si A adalah mahasiswa miskin yang idealis dan selalu bicara tentang keadilan. Si B adalah mahasiswa kaya yang biasa aja Si A. Si C, dia ini mahasiswa yang suka ngambil uang yang bukan hak dia, nggak usah gua bilang darimana uangnya tapi yang jelas uang itu bukan hak dia. Si D adalah mahasiswa yang tau mana yang bener dan mana yang salah walaupun dia nggak se-idealis Si A.

Suatu hari Si C habis ngambil uang yang bukan hak dia, terus mau traktir Si B dan Si A dengan maksud bersihin uang haram yang dia ambil biar jadi halal. brengsek, kan?

Si A,B sama D tau darimana asal uang itu. dari ketiga mahasiswa itu yang ikut traktiran cuma si A. Si B nggak ikut karna nggak bisa dan Si D nggak ikut karna dia tau mana yang bener mana yang salah. terus, Si D bilang ke Si B.

“itu si A idealis doang sama rajin ngomong keadilan tapi ada uang haram di embat juga…”

dan Si D setelah itu kaget denger jawaban si B…

“nggak apa-apa bro, dia orang nggak punya. makluminlah, orang kaya dia itu dapet traktiran pasti seneng banget…”

brengsek, kan? dan itu kisah nyata, gua nggak ngada-ngada. Si A menggadaikan ke-idealisan demi traktiran dari uang haram hanya karna dia miskin.

itu baru contoh kecil. mau lebih nyata lagi ayo kita jalan-jalan ke tempat para buruh demo. udah tau kan akhir-akhir ini buruh-buruh pada demo?

tau apa yang dituntut? GAJI 2,7 JUTA !!!

dan cara mereka demo itu ngerusak pabrik, blokir jalan tol, ngerusak gedung A,B,C,D. dan semua itu hanya karna alasa EKONOMI !!!

orang gila mana yang mau nurutin tuntuntan buruh gaji 2,7 juta?

pendidikan aja nggak lebih dari SMA. gaji udah sesuai UMR (minimal 1,5 juta), dan asal lo tau, mereka take home pay-nya itu bisa lebih dari 3 juta/bulan. kenapa? karna 1,5 juta itu ditambah dari lembur-lembur yang perjam-nya lebih gede dari gaji pokok.

dan sekarang mereka nuntut gaji 2,7 juta dengan alasan hidup di jakarta nggak bisa dengan gaji 1,5 juta?

ya, gimana mau cukup kalo mereka masih rajin kredit bb, motor, tv LCD, beli rokok sehari 2 bungkus. gimana mau cukup? dan kalo lo perhatiin buruh-buruh yang demo itu motornya bagus-bagus semua. bahkan sempet gua liat pas di jalan tol ada yang parkir ninja 250cc. gila, motor gua aja kalah. motor gua itu shogun 125cc keluaran 2004 dan sampe sekarang nggak gua ganti.

BRENGSEK, KAN?

mau lagi gua contohin?

kita jalan-jalan ke tanah kosong yang nggak ditempatin pemiliknya. hampir dipastikan tanah kosong itu sekarang udah penuh dengan rumah semi permanen yang di bangun orang-orang yang katanya miskin.

si pemilik tanah udah cukup berbaik hati untuk membiarkan orang-orang itu tinggal di tanah itu selama bertahun-tahun. dan ketika saatnya si pemilik tanah mau memakai tanah itu. serentak orang-orang yang katanya miskin itu langsung teriak-teriak.

“kita mau hidup dimana? kita mau tidur dimana? jangan karna kami miskin lalu kami dizolimi. kami minta ganti rugi…”

brengsek, kan?

sekian puluh tahun di kasih tinggal bukannya nabung buang cari rumah sendiri dan buat cari penghidupan lebih baik. ini malah teriak-teriak dizolimi dan minta ganti rugi.

gua juga bukan orang kaya yang punya banyak uang. tapi gua bisa menempatkan diri gua pada keadaan gua sekarang. gua nggak suka beli barang-barang yang cuma karna gengsi. gua sadar gua nggak mampu karna itu gua berusaha memperbaiki hidup gua.

jadi, sesama orang susah, gua cuma mau ingetin. cukup tau dirilah dengan apa yang udah kita punya, bersyukur, jangan banyak pengennya.

karna jadi orang miskin bukan berarti jadi orang brengsek…

biar miskin harus memantaskan diri untuk menjadi kaya dengan terus berusaha dan bersyukur dengan apa yang didapat dan dipunya sekarang….