Salam Perpisahan Dari Surga

40 hari setelah gadis cantik itu pergi membawa semua janji, harapan, dan cinta.

Di sebuah rumah yang cukup besar, dindingnya di hiasi warna biru marun yang indah dan pagarnya di beri sentuhan hitam yang mengesankan rumah itu begitu cantik seperti seorang gadis yang sempat menghuni rumah itu.

Jam 07.25 malam…

 

Suara shalawat mulai terdengar dari dalam. suasana begitu hikmat. semua orang berada di dalam sebuah ruangan dengan wajah kehilangan.

tapi ….

seorang lelaki hanya duduk di depan pagar rumah enggan untuk masuk dan mengikuti acara. lelaki itu masih tidak mampu untuk melihat semua kenangan yang tertinggal di dalam rumah itu.

Jam 8.15 malam…

seorang anak laki-laki keluar membawa selembar kertas kecil. anak itu melihat ke arah lelaki itu.

“kenapa dimas keluar ?”

anak itu tidak menjawab pertanyaan lelaki itu. anak itu masih diam melihat ke arah lelaki itu.

butiran kecil air mata jatuh di pipi anak itu…

“dimas kenapa ?”

tanya penasaran lelaki itu. namun ….. tanpa menjawab pertanyaan, anak itu memeluk dia dengan sangat erat.

“aku….pergi…”

2 kata sempat terucap dari mulut anak itu sebelum jatuh pingsan. dengan perasaan tak karuan lelaki itu memanggil orang-orang di dalam untuk membantu mengangkat anak itu.

kembali keluar rumah …

lelaki itu duduk kembali di depan pagar rumah dengan ribuan pertanyaan.

“apa yang baru saja terjadi ?”

“aku… pergi … ?”

selembar kertas …

lelaki itu mengambil selembar kertas yang jatuh saat anak kecil tadi pingsan…

sekejap saja…

lelaki itu meneteskan air mata setelah membaca sebuah pesan di selembar kertas kecil itu…

“surga itu semanis coklat…”

“terima kasih…

sekali lagi aku ucapkan terima kasih …

kamu tepatin semua janji kamu …

dan kali ini kamu tepatin janji kamu untuk kasih tau aku …

apa surga itu semanis coklat ?”