Home » » Jadi “Orang” Itu Nggak Perlu Jadi Sarjana

Jadi “Orang” Itu Nggak Perlu Jadi Sarjana

Sebelum gua mulai tulisan ini, gua mau menekankan bahwa gua nggak berpendapat kalau pendidikan/sekolah/kuliah itu nggak penting. Semua itu penting tapi nggak semua orang harus menjalani pendidikan formal, itu yang gua tekankan disini.

Dari dulu, sadar atau nggak seperti yang udah gua tulis di postingan “Be Different, Be Entrepreneurs” kalau kita itu sudah di program dari kecil untuk menjalani hidup dengan jalan seperti ini.

Sekolah –> lulus –> kerja

Sarjana, gua nggak tau kenapa akhir-akhir ini gua sebel sama kata itu. Banyak orang berfikiran kalau mau jadi “orang” harus sarjana. Cari kerja gampang, dapet gaji tiap bulan yang lumayan, dan bla bla bla lainnya.

Tapi mereka nggak sadar karna pemikiran kalau mau jadi “orang” harus jadi sarjana itu yang buat INFLASI SARJANA di Indonesia. Nilai jual sarjana itu jadi rendah banget, banyak sarjana yang jadi pengangguran, kan?

“lulus yang cepet abis itu cari kerja, kan lumayan awal-awal dapet gaji segitu bla bla bla”

“jaman sekarang kalo cuma lulusan SMA aja mau jadi apa? sarjana aja banyak yang nganggur”

Banyak lagi kata-kata yang bikin gua sebel sama kata “SARJANA”. Dan karna pemikiran mayoritas orang kalau mau jadi “orang” harus jadi sarjana, sebenernya hal itu udah banyak MENCEDERAI jati diri banyak orang.

Kok bisa?

Kita liat dari SD, SMP, SMA. Kebanyakan orang tua itu lebih memilih memasukan anak mereka ke BIMBEL pelajaran matematika, fisika, kimia, dan pelajaran yang lebih penting dari minat anak itu sendiri.

Gimana kalau seorang anak punya minat di musik, olahraga, seni lukis, atau hal-hal yang nggak menjadi pelajaran penting di sekolah? Kebanyakan orang tua tidak peduli dan hanya sedikit orang tua yang peduli dan memberikan LES PRIVAT sesuai minat anaknya.

Nah, dari situ mulailah pelajaran-pelajaran pokok mendikte orang tua sampe-sampe mereka mencederai jati diri anaknya sendiri. Jadi kalo anak suka musik, seni lukis, olahraga, dll itu salah. Yang benar itu mereka harus bisa matematika, fisika, kimia, bahasa inggris yang menjadi pelajaran pokok dan untuk bekal mereka masuk perguruan tinggi.

Perguruan tinggi? Kalau anak nggak berminat gimana? Kalau minat anak itu ada di musik gimana?

Jelas jawaban, anak itu SALAH karna jalan untuk jadi “orang” adalah dengan masuk perguruan tinggi dan jadi SARJANA.

Kira-kira begitulah pemikiran mayoritas banyak orang di Indonesia.

Padahal untuk jadi “orang” itu nggak selalu dengan jadi sarjana. Bukan berarti gua menyarankan untuk nggak bersekolah. Tapi banyak jalan untuk jadi “orang”, nggak harus sekolah, lulus, terus cari kerja.

Nggak semua orang punya minat kaya gitu, ada anak yang berminat di musik dan punya bakat dimusik, kalau orang tua bijak dan memikirkan kebahagian anak mereka nggak akan memaksakan kehendak mereka dengan memasukan anaknya di BIMBEL untuk  belajar matematika, fisika, dll yang nggak diminati si anak itu.

Banyak pemusik yang nggak sarjana DUITNYA lebih banyak dari SARJANA. Banyak atlet olahraga yang nggak SARJANA tapi duitnya lebih banyak dari SARJANA. Banyak pelukis yang nggak SARJANA tapi duitnya lebih banyak dari SARJANA.

Jadi intinya untuk jadi “orang” itu nggak harus dengan jadi sarjana. Nggak semua orang itu harus kerja di perusahaan, pake dasi, baju rapih, gaya parlente, kerja pagi pulang malem, gaji mepet, dan akhir-akhirnya di pecat atau pensiun.

Setiap orang itu punya passion dan minatnya sendiri. Dan hal itu yang harus disadari orang tua, dukung apa yang anak minati. Jangan paksa mereka melakukan hal yang bahkan mereka nggak suka. Biarkan anak tumbuh dengan apa yang mereka suka, dukung mereka, arahkan mereka dengan apa yang mereka suka ke jalan yang positif.

Gua juga calon sarjana hukum, kok. Tapi jujur passion gua nggak untuk kerja sama orang lain. Kerja sama orang lain itu buat gua MAKAN HATI. Gua lebih suka untuk jadi entrepeneur. Tapi banyak orang yang nggak suka dengan apa yang gua suka, dan mereka terus menekan gua untuk CARI KERJA.

MEMUAKAN !!!

1 comments:

  1. betul juga sih. sekarang untuk jadi anggota politik aja cuma perlu sering2 muncul di TV atau bermodal 'sumpah pocong' sedangkan lulusan sarjana cuma bisa jadi pegawai dengan gaji rata2 1,5 juta/per bulan... sorry ya jarang mampir, cekarang lagi cibuk hehehe

    ReplyDelete

Makasih buat yang mau komentar...
Tapi biar enak baca dan bales komentarnya tolong sertain...

1. Nama, jadi jangan dikosongin biar lebih mudah manggilnya..
2. Komentar yang baik dan sopan
3. Kalo bisa abis komentar terus di share juga ya ke facebook atau twitter hahaha...

Sekali lagi makasih buat yang udah mau komentar...

Like us on Facebook
Follow us on Twitter
Recommend us on Google Plus
Subscribe me on RSS