Home » , » Our Little Tribe

Our Little Tribe

"this is going to be very spiritual isn't it?"

Terjadi sebuah kisah, dalam sebuah komunitas kecil di jagad AEF, yang juga merupakan satu ikan kecil dalam lautan luas yang dinamakan internet. Sebuah kisah tentang lajunya kehidupan, persepsi tentang kehidupan, dan tentunya, kehidupan itu sendiri.

"Wow! AEF, langsung skip ke konfliknya bro!"

As you wish... Jika para pembaca meluangkan waktu untuk membaca blog ini secara keseluruhan, dalam arti bukan berdasarkan postingan seseorang saja, mungkin gambaran secara garis besarnya sudah dapat terbaca. Ada beberapa nama yang memiliki kaitan langsung dengan "this-so-called" AEF. Siapa dan dimananya mohon mengacu ke postingan -  postingan tersebut.

Dan benar, banyak nama -  nama tersebut kurang lebih "hilang" dari peredaran komunitas setelah 3 atau 4 season di forum. But, little that those names know, or care, komunitasnya tidak serta merta lenyap bersama mereka. Entah dianggap sebagai warisan yang perlu dijaga, atau sampah non-organik yang tidak dapat didaur ulang. Komunitas tersebut masih (dan akan, sepertinya) dijadikan acuan dalam menghadapi sebuah fenomena yang umurnya mungkin sama dengan peradaban manusia, namun dengan keanehan seperti penemuan terbaru abad ini: Astral Projection.

"Oooh, AP! Yang menyatukan, dan juga, memecah AEF"

You said it, not me...

"Tapi gw elo bro"

Dengan kondisi tersebut, tidak aneh sebenarnya, jika melihat komunitas forum tersebut (didalam ataupun diluar kaskus) terus berkembang, dengan kondisi orang - orang yang baru, lama tapi baru, ataupun yang lama tapi merasa baru.

"Mana konfliknya..."

Dan dari situ, muncullah sebuah generasi yang berdasarkan temuan yang saya konfirmasikan langsung ke sumbernya, sama sekali tidak tahu mengenai "the first generation" (mind you, secara kronologis AEF ini belum berumur 10 tahun).
Lahir sebuah komunitas, yang mengacu kepada sebuah tradisi, menjalankan tradisi tersebut, dan setelah menggunakan rasio mereka, mempertanyakan tradisi. Apakah ini salah? Sayangnya kemampuan berpikir seorang alexforsale (dan elasrofxela bila digabung sekalipun) tidak memiliki kapasitas yang cukup besar untuk dapat mengkalkulasikan kehidupan dalam kategori benar atau salah.

"Hey, leave me out of this!"

Sampai sini sebenarnya tidak ada permasalahan menurut pendapat saya, jika saja yang sudah udzur mengakui semakin berkurangnya kemampuan mereka untuk meninggalkan kenyamanan state-of-mind dan memaklumi radikalisme jiwa muda.

"Yay! Konfik!"

Yep, sebuah energi panas muncul, jika kita menggesek dua permukaan.

"Siapa oknum yang menggesek? focus on that!"

Siapa yang menggesek sebenarnya tidak penting, yang terpenting adalah mengetahui pasti bagaimana menghadapi gesekan seperti ini.

"Dude, gw rasa kita perlu fusion lagi, sok bijaksana ala Gandalf gini ga cocok buat lo"

Untuk sementara begini dulu deh...

"So, what really happened?"

Sebenarnya dua kelompok tersebut memandang hal ini, AEF, masih secara sama, Sebuah alat, dalam bentuk abstrak, untuk mencapai satu tujuan spesifik: AP. Hanya saja, yang baru, kita sebut saja Neo (nama samaran, kalau memang sama, ya sudahlah) memandang alat ini dengan sudut pandang anak muda tentunya, seperti sebuah sepeda motor, memiliki kecepatan yang sangat tinggi, kemampuan memotong angin berkat kecepatan tersebut, dan kemudahan manuver, dan kegagahan dalam menantang marabahaya yang menghadang.

Yang tua, on the other hand, kita sebut saja AEF ( A-nya akromin dari AEF, ya, AEF Elite Force, jangan tanya A dalam AEF yang didalamnya lagi, ini ibarat biangnya biang parfum). Mereka memandang alat ini masih sama, hanya saja ditambah dengan pemahaman -  pemahaman yang didapat dari pengalaman (sendiri, pengalaman orang lain, pengalaman khodam yang bersangkutan, pengalaman khodam orang lain, atau bahkan pengalaman khodamnya si khodam ketika si khodam ini belum naik kelas jadi khodam).

"f*ck... Rampage."

Jadi mereka, para AEF ini, memandang si "alat" dengan kewaspadaan, been there, done that, kata mereka. Waktu meletihkan otak mereka untuk berkutat dengan kendala yang sama, dan menggunakan persepsi mereka sebaik mungkin untuk menghindarinya.

Semua aspek dari alat tersebut dipreteli demi memberi rasa aman dan nyaman, dengan mengorbankan kecepatan dan kemampuan menantang bahaya dari si alat. Apa yang awalnya berupa sebuah sepeda motor, menjelma menjadi tank baja all terrain. Dari situ, lahirlah sebuah norma, yang kemungkinan diamini secara tidak tertulis, yang mengatur kategori aspek - aspek dalam penggunaan alat tersebut secara "baik"  dan "benar"

"Gw ngeroko dulu bentar, lu lanjut deh..."

Kaum Neo, dengan segala pertanyaan dalam menghadapi kebingungan mereka, hanya mendapatkan secarik kertas berisi norma - norma (dalam bentuk elektronik, atau mistis, terserah) yang tidak lengkap, tanpa penjelasan yang cukup, dan kalimat dengan font di bold besar "waspada laten BKI!" Kenapa? Apa sebabnya? Dan mereka mendadak diberi sebuah warisan sesuatu yang mungkin mereka sendiri tidak tahu untuk apa, selain sebagai bentuk pernghormatan kepada mereka yang sudah tua.

"Belum ya..."

Dari segi pemahaman, coexistence antara kedua kelompok ini sebenarnya sudah hampir mustahil untuk dicapai. Dan mungkin secara tidak sadar, kedua kelompok ini mengerti persis akan fakta tersebut.

Namun, bukan AEF jika tidak mempermasalahkan yang sudah jelas - jelas merupakan masalah. Dan entah takdir (atau sekedar kebetulan belaka, suit yourself) sebuah event terjadi yang memberikan bahan bakar kedalam proses gesekan.

Sayangnya, saya tidak hadir dalam event tersebut, dan siaran tunda-nya tidak seseru event live-nya. Apa yang didapat dari konflik tersebut? Sama seperti semua konflik yang mengiringi manusia semenjak yang pertama: kekecewaan.

Apakah kedua belah pihak kecewa? entah, yang pasti bukan saya.

"That's it? Semua omong kosong diatas dan ga ada bloodbath? C'mon, lo mesti ngasi makan gw sooner or later."

Perhaps, but not today, broer...

0 comments:

Post a Comment

Makasih buat yang mau komentar...
Tapi biar enak baca dan bales komentarnya tolong sertain...

1. Nama, jadi jangan dikosongin biar lebih mudah manggilnya..
2. Komentar yang baik dan sopan
3. Kalo bisa abis komentar terus di share juga ya ke facebook atau twitter hahaha...

Sekali lagi makasih buat yang udah mau komentar...

Like us on Facebook
Follow us on Twitter
Recommend us on Google Plus
Subscribe me on RSS