Home » » UNTUK BELLA ANAK TUHAN YESUS #1

UNTUK BELLA ANAK TUHAN YESUS #1

Jam 02.27 dini hari, 28 Maret 2015

Terdengar lantunan lembut dari sebuah lagu...

Seperti memanggil untuk segera bangun dan si empu suara ingin menyampaikan pesannya. Tapi rasanya... nyaman sekali mendengar lantunan lagu itu. Berkali-kali lagu itu melantun kemudian hilang membuat kepala ini lebih lelap untuk terus merebah...

“HEIIII BANGUNNNN BODOHHHH !!!”

Mata sekejap terbuka lebar dan kepala berfikir secepat kilat. Tangan dengan sendirinya mengambil handphone membuka lock screen. Melihat apa yang ada dilayar sedikit menarik nafas dan ingin segera mengganti ringtone panggilan masuk dengan suara teriakan “HEIIII BANGUNNNNN BODOHHHHH!!!”.

Ini adalah salah satu efek samping dari ringtone dengan lagu yang mendayu-dayu. Maksud hati mau memberikan kabar ada panggilan masuk tapi malah ngebuat kepala mendayu-dayu terus di alam mimpi.

“nomor nggak dikenal? Siapa?”

7x misscall? Siapa? Nomornya pun nggak dikenal.

Kalo ini telfon penipuan mama minta pulsa gua akan mengutuk pelakunya jadi kodok seumur hidup. Bolehlah nipu tapi nggak tengah malem juga telfonnya. Tapi kalo ternyata ini bukan telfon penipuan atau iseng berarti orang yang nelfon bener-bener pengen ngomong sama gua.

Gua emang ganteng tapi kayanya belum sampe segininya punya fans nelfon tengah malem. Semoga aja kalo ini bener fans dia mau ingetin gua untuk sholat malem, gua akan mendoakan dia mendapat jodoh seganteng dan sebaik gua kelak.

Yaudahlah ya... mending dilanjut tidurnya daripada pening kepala mikir siapa yang nelfon. Belum sempat terlelap, sebuah pesan masuk berkali-kali, nomor yang sama dan dia spam inbox sms gua.

“Hei Hamba Allah, sombong sekali kamu nggak mau angkat telfon. Apa karna aku Anak Tuhan Yesus?”

Bahasanya familiar banget. Rasanya dulu sekali pernah ngedenger kata-kata ini ditelinga setiap hari.

“maaf... ini siapa?”

Karna mungkin tengah malem dan otak masih belum beres nge-charge nya jadi gua bener-bener nggak ada gambaran siapa orang dibalik sms ini.

“Ya Tuhan... bahkan dengan sms begitu kamu nggak tau siapa aku? Kembaliin air liur aku yang kamu telan !!!”

Air liur? Anak Tuhan Yesus?

“Bella?” ini adalah satu-satunya nama yang paling mungkin.

“BUKAN !!! AKU ANAK TUHAN YESUS !!!”

Nggak pake pikir panjang langsung gua teken tombol “panggil” di handphone.

Assalamualaikum...” suara diujung telfon sana. Jelas ini pasti bella, anak Tuhan Yesus.

“Salom...” Cuma satu kata yang bisa keucap sama gua. Entah kenapa, mungkin terlalu kaget karna setelah hampir 10 tahun gua bisa denger lagi suara ini, suara bella.

“udah sholat malam belum?” tanya bella memecah kecanggungan.

“belum... mungkin abis telfon ini aku sholat malam...”

“kalo gitu cepetan deh sholat malam, aku nggak mau Tuhan kamu marah sama aku karna kamu jadi ngundur2 waktu sholat malam buat telfonan sama aku...”

“bentar-bentar... aku masih nggak percaya loh ini. Kamu bella, kan?”

“apa yang bisa buat aku percaya kalo aku bella si anak Tuhan Yesus?”

Gua nggak bisa jawab pertanyaan dia, gua nggak percaya sekaligus percaya kalo dia itu bella.

“kenapa aku suka bella?” tanya gua singkat.

“hahaha... mau jawaban simple atau ribet?” tanya bella.

“simple...”

“karna kamu selalu sederhana suka sama orang lain...” jawab bella.

udah itu aja? Salah dong?” tanya gua agak bingung sama jawaban bella.

“manusia itu Cuma ada 2, satu pria dan satu wanita, aku wanita dan kamu pria, kenapa kamu suka sama aku? Karna aku wanita dan kamu pria, sudah begitu seharusnya, kan?”

Nggak bisa berkata apa-apa lagi. Gua diam seribu bahasa. Bahagia, sedih, dan nggak percaya kalo wanita yang ada diujung sana itu bener-bener bella, si anak Tuhan Yesus.

“kok diem? Besok ya jam 11 siang di gramedia depok. Jangan lupa sholat malamnya...”

Itu adalah kalimat terakhir dari bella malam itu. gua nggak jawab sepatah katapun, karna jawabannya jelas, iya.

“Tuhan menciptakan pria dan wanita untuk berpasangan…

Tidak ada yang bisa membantah kodrat itu…

Karna itulah aku suka kamu, apapun agamamu, bagaimapun masa lalu kamu, dan darimanapun kamu berasal…”

0 comments:

Post a Comment

Makasih buat yang mau komentar...
Tapi biar enak baca dan bales komentarnya tolong sertain...

1. Nama, jadi jangan dikosongin biar lebih mudah manggilnya..
2. Komentar yang baik dan sopan
3. Kalo bisa abis komentar terus di share juga ya ke facebook atau twitter hahaha...

Sekali lagi makasih buat yang udah mau komentar...

Like us on Facebook
Follow us on Twitter
Recommend us on Google Plus
Subscribe me on RSS