Home » » We Meet As A Stranger

We Meet As A Stranger

Sedikit cerita dari otak saya yang sedang melar. Beberapa hari lalu saya berfikir, bahwa orang-orang yang saya kenal perlahan mulai menghilang dan menjauh dari kehidupan saya.

Seperti kebanyakan orang, saya menyalahkan kesibukan mereka dan men-judge mereka sombong.

Terlalu egois kalau saya menyalahkan mereka, lalu saya menemukan jawabannya...

Jadi begini, pernahkah kamu berfikir bahwa setiap orang yang kamu kenal itu pernah bertemu bertahun-tahun silam, entah diumur berapa, kapan, dan dimana.

Mungkin saya dan kamu pernah satu wahana permainan di satu taman hiburan, atau saya dan kamu pernah berpapasan di candi prambanan?

Atau begini, orang tua kita pernah Bertemu di Satu tempat dan saling bertanya siapa nama dan berapa umur kita. Selanjutnya kita disuruh bersalaman, kita malu-malu, mungkin senyum kamu terlalu manis waktu itu.

Satu kesamaan dari itu semua, we meet as a stranger...

Kebayangkan bagaimana maha hebatnya Tuhan?

Dia memberi satu peran ke setiap manusia di dunia untuk diri mereka dan untuk orang lain.

Kita ibaratkan Tuhan mempunyai segepok Kartu takdir, ya takdir, kartu itu berisi ribuan skenario hidup manusia.

Dan Kartu itu akan bekerja sesuai dengan tindakan yang kita ambil saat Tuhan mempertemukan kita dengan seseorang yang asing untuk kita.

Seperti sebuah panggung besar, itulah dunia dimana kita berdiri. Kita diberikan 2 pilihan, menjadi figuran atau menjadi peran utama.

Layaknya sebuah film, kamu juga harus belajar sebuah perpisahan. Itulah yang mungkin terjadi pada saya sekarang. Mungkin saja orang-orang yang saya kenal mengambil tindakan yang tepat saat mereka bertemu dengan orang baru. Dan Kartu takdir mereka berubah, secara otomatis peran saya di kehidupan orang itu berkurang. Mungkin yang sebelumnya saya peran utama pembantu menjadi figuran.

Gimana? Dapat pointnya?

24 tahun perjalanan hidup saya, banyak sekali orang yang keluar masuk di hidup saya. Tidak semua bisa sayang ingat, mungkin karna terlalu banyak atau mungkin nggak terlalu penting.

Satu yang pasti, saya akan sangat sedih saat saya tidak bisa mengingat kamu...

Tuhan selalu memberikan orang baru dalam hidup kita, mungkin orang-orang itu yang akan menggantikan peran saya dalam hidup kamu.

Karna sampai sekarang pun, we meet as a stranger...

Sekuat apapun saya berusaha, saat kamu memutuskan menggantikan peran saya dengan new stranger. Saya hanya akan menjadi figuran dalam hidup kamu.

Ingat, Tuhan punya satu Kartu takdir dengan happy ending untuk saya dan kamu. Saya akan tetap menjadi orang asing selama kamu tidak mengijinkan saya menjadi peran utama dalam hidup kamu.

We meet as a stranger, right?

1 comments:

Makasih buat yang mau komentar...
Tapi biar enak baca dan bales komentarnya tolong sertain...

1. Nama, jadi jangan dikosongin biar lebih mudah manggilnya..
2. Komentar yang baik dan sopan
3. Kalo bisa abis komentar terus di share juga ya ke facebook atau twitter hahaha...

Sekali lagi makasih buat yang udah mau komentar...

Like us on Facebook
Follow us on Twitter
Recommend us on Google Plus
Subscribe me on RSS