Disebuah taman, ada satu pohon dengan daun yang rindang, terlihat kuat namun sebenarnya rapuh di dalamnya. Sudah banyak yang dialami pohon itu tapi pohon itu tetap berdiri tegak demi daun-daunnya.
Setiap hari, pohon itu selalu mencari sumber air untuk minum daun-daunnya. Dan berusaha menyinari daun-daunnya dengan sinar matahari. Semua itu dilakukan dengan harapan daun-daunnya dapat tumbuh dengan baik dan pohon itu dapat menghasilkan buah yang segar.
Tanpa sadar, pohon itu telah memberikan kehidupan bagi daun yang salah. Daun itu menghisap sari kehidupan dari pohon itu. Setelah apa yang pohon berikan kepada daun itu, daun itu tetap tega membunuh pohon secara perlahan-lahan.
Kenapa si daun tega melakukan itu kepada pohon? Bukankah pohon sudah menjadi iang yang baik bagi si daun?
Semua demi batang, si daun memiliki sebuah batang pohon sendiri. Batang pohon yang tidak pernah diajarkan arti berbagi, arti menghargai, arti berterima-kasih. Sekian lama pohon menghidupi si daun dengan batang yang baik namun pada akhirnya si daun tega menghisap sari pohon demi batang barunya.
Lalu apa dengan demikian pohon berhenti menghidupi si daun? Karna cinta pohon terlalu besar kepada si daun, dia tetap menghidupi si daun meski dia harus mati dan meninggalkan batang dan daun lainnya.
Karna perlakuan keji si daun kepada pohonyang telah merawatnya. Kini si daun lebih sering disebut, benalu...
Cintailah, hargailah, dan sayangilah seseorang yang sudah merawat dan memberikan hidup kepadamu. Tidak akan ada cinta yang lebih tulus dari cinta yang diberikan oleh pohon kepada daunnya...
0 comments:
Post a Comment
Makasih buat yang mau komentar...
Tapi biar enak baca dan bales komentarnya tolong sertain...
1. Nama, jadi jangan dikosongin biar lebih mudah manggilnya..
2. Komentar yang baik dan sopan
3. Kalo bisa abis komentar terus di share juga ya ke facebook atau twitter hahaha...
Sekali lagi makasih buat yang udah mau komentar...