Di postingan sebelumnya gua copy paste salah satu berita yang buat gua sangat meng-inspirasi. Bukan cuma untuk diri sendiri sebagai pelaku yang mengejar kesuksesan tapi juga untuk orang yang sebagai tim support diri kita untuk sukses.
Muda, cerdas, kaya raya. Itulah David Karp (26), pendiri Tumblr. Senin (20/5/2013) lalu, perusahaan miliknya dibeli oleh Yahoo dengan harga fantastis 1,1 miliar dollar AS atau sekitar Rp 10 triliun. Nilai itu sepenuhnya akan dibayarkan dalam bentuk tunai oleh Yahoo.
Di postingan ini kita akan belajar dari seorang Trilliuner muda, David Karp. Siapa yang nggak mau jadi seperti David Karp? Semua anak muda pasti mau tapi kita liat bagaimana dia bisa sampai sekarang ini.
PASSION
David Karp lahir pada tanggal 6 Juli 1986 di Manhattan, New York. Di daerah itu pula, dia dibesarkan. Ketika berusia 11 tahun, David sudah mulai belajar tentang HTML dan merancang website. Ketika kecil, sebenarnya dia sempat bercita-cita untuk bisa kuliah di Massachusetts Institute of Technology (MIT). Namun, saat usianya masih 14 tahun, dia sudah mulai merasa bosan dengan sekolah.
David Karp memulai itu semua dengan PASSION. Sejak umur 11 tahun dia sudah menemukan PASSION-nya, yaitu belajar tentang HTML dan merancang website.
ORANG TERDEKAT
Ibu David, Barbara Ackerman, bisa dibilang merupakan orang yang paling berperan dalam membuka jalan bagi kesuksesan anaknya itu. Dalam sebuah artikel di NYTimes.com yang ditulis oleh Jenna Wortham dan Nick Bilton, diceritakan tentang perkenalan David dengan Fred Seibert, seorang produser TV ternama di AS. Saat itu tahun 2000. David berusia 14 tahun dan sudah duduk di bangku SMA. Sementara Seibert masih bekerja sebagai creative director di MTV.
Mungkin terdengar biasa tapi percaya sama gua. Moril yang diberi orang-orang terdekat walaupun itu kecil, tapi itu sangat berarti untukmembantu kesuksesan. Banyak yang keliru tentang ini, banyak orang-orang terdekat tidak memberikan bantuan moril kepada seseorang hanya karna mereka berbeda pilihan. Akan kita bahas nanti...
FOKUS
"Saat di mana saya merasa paling produktif adalah ketika saya tenggelam dalam kode, tenggelam dalam beberapa proyek, dan mengutak-atik desain," kata David dalam sebuah acara Founders Conference yang berlangsung di New York.
David Karp selalu fokus dengan apa yang menjadi PASSION-nya.
PILIHAN
Ketika remaja, kebanyakan waktunya dia habiskan untuk bermain dengan komputernya di kamar. Melihat David "lengket" dengan komputer, alih-alih menyuruh anaknya bermain di luar rumah dan menghirup udara segar, sang ibu malah menyarankan anaknya itu untuk drop out dan mengikuti "homeschooling".
"Aku melihat dia di sekolah seharian dan menghabiskan waktunya semalaman di depan komputer," kata ibu David seperti dikutip dari NYTimes. "Sangat jelas bahwa David membutuhkan ruang untuk menghidupkan passion-nya, yakni komputer," lanjut ibunya.
Pada usia 15 tahun, akhirnya David drop out dari Bronx High School of Science. Selama 3 tahun berikutnya, dia menjalani homeschooling.
David Karp mempunyai pilihan dalam hidupnya. Bahkan ibunya sama sekali tidak mengekang apa yang menjadi pilihan David. Ini adalah yang dimaksud dari “berbeda pilihan”. Banyak orang tua yang malah tidak memberikan bantuan moril kepada anaknya hanya karna pilihan dari anak itu tidak sesuai dari pilihan orang tuanya.
Hal ini juga berlaku untuk orang-orang terdekat.
ACTION
Ketika usianya beranjak 18 tahun, David memutuskan untuk langsung menapaki dunia kerja. Dia sempat pergi ke Tokyo, Jepang, untuk bekerja di sebuah startup (perusahaan rintisan) bernama UrbanBaby, yang menyediakan layanan online parenting bagi para orangtua. Ketika para remaja sepantarannya belajar di bangku kuliah, David sudah menjabat sebagai Head of Product di UrbanBaby.
Pada tahun 2006, CNET Networks mengakuisisi UrbanBaby. David kembali ke AS. Jabatan terakhirnya ketika itu adalah chief technology officer (CTO) di UrbanBaby. Setelah akuisisi itu, pada tahun yang sama, David mengundurkan diri dan membangun sebuah perusahaan konsultan miliknya sendiri. Perusahaan itu bernama Davidville. Salah satu proyek yang dia kerjakan di Davidville adalah layanan blog sederhana yang berkembang menjadi Tumblr.
Ok, gua akan meringkas dari semua hal yang membuat David Karp bisa sampai sekarang ini...
David Karp mengerti apa yang menjadi passionnya. Orang terdekat David Karp, yaitu ibunya juga mendukung secara penuh apa yang dilakukan oleh David Karp. Ibunya bahkan memberikan pilihan David Karp untuk keluar dari sekolah dan menjalani homeshcooling agar David Karp bisa lebih fokus kepada passion yang dia suka.
Karna dukungan moril dari orang terdekat itulah yang membuat David bisa terus fokus terhadap apa yang dia suka. sampai akhirnya dia mulai action dengan bekerja di beberapa perusahaan selama beberapa tahun dan kemudian dia keluar untuk membuat sebuah perusahaan sendiri.
Jelas sekali, dalam cerita David Karp. Ibunya tau bahwa setiap anak itu unik dan memiliki pontensi masing-masing. Ibunya tidak memaksakan anaknya untuk menjadi anak lain pada umumnya. Tapi malah mendukung apa yang David Karp sukai walaupun itu jauh berbeda dari anak lainnya.
Jadi, berhentilah memaksakan apa yang kalian inginkan kepada anak kalian. Biarkan anak kalian menetukan pilihannya. Kalian cukup membantunya dari segi moril dan biaya.
Karna hidup seorang anak adalah tentang pilihan ingin menjadi apa anak itu bukan pilihan mau menjadi apa orang tua.
0 comments:
Post a Comment
Makasih buat yang mau komentar...
Tapi biar enak baca dan bales komentarnya tolong sertain...
1. Nama, jadi jangan dikosongin biar lebih mudah manggilnya..
2. Komentar yang baik dan sopan
3. Kalo bisa abis komentar terus di share juga ya ke facebook atau twitter hahaha...
Sekali lagi makasih buat yang udah mau komentar...