Hormat Bendera Syirik ? Bid’ah ? Kok Pemikiran Orang Islam Makin Mundur Ya ?

Dua sekolah di wilayah Kabupaten Karanganyar (yakni SMP Al Irsyad Al Islamiyah di Tawangmangu dan sekolah SD IST Al Albani, Matesi, Jawa Tengah) diduga enggan melakukan penghormatan kepada bendera merah putih. Pihaknya sekolah beralasan, menghormat bendera berarti menyamakan dengan menyembah Tuhan.

Dalam fatwa tersebut dijelaskan bahwa tidak diperbolehkan bagi seorang muslim berdiri untuk memberi hormat kepada bendera dan lagu kebangsaan dengan alasan:

Pertama, Lajnah Daimah menilai bahwa memberi hormat kepada bendera termasuk perbuatan bid’ah yang harus diingkari. Aktivitas tersebut juga tidak pernah dilakukan pada masa Rasulullah SAW ataupun pada masa Khulafa’ ar-Rasyidun.

kalo hormat sama bendera di anggap bid’ah, sekalian dong semua teknologi yang nggak ada di masa Rasulullah SAW atau masa Khulafa’ ar-Rasyidun di fatwa haramin. Jangan ada yang make motor, mobil, handphone, laptop, INTERNET, pokoknya semua hal-hal yang nggak ada di masa Rasulullah deh… Jangan jadi orang yang munafik, di satu sisi menghalalkan teknologi dengan alasan kalo dipakai untuk niat yang baik nggak masalah…

Pantes aja Islam ketinggalan jauh sama dunia barat, liat aja orang Islam itu sibuk mikir mana yang bid’ah, mana yang pantes di kafirin, mana yang harus haramin … coba Orang Islam bisa mengaplikasiin Ayat-Ayat Al-Quran untuk jadi lebih maju dari barat… mau contoh ?

sekitar tahun 70-an, Presiden Korea Selatan “Park Chung He” dateng ke Aceh dan berkunjung ke masjid Baitturahman. Waktu itu dalam rangka kunjungan Bilateral dan Korea Selatan belum semaju sekarang… saat itu beliau tertarik sama satu ayat Alquran yang dipajang di salah satu dinding masjid.

Beliau bertanya kepada salah satu pengurus masjid, “Artinya apa ?”, “Innallaah laa yughoyyiru maa biqoumin, hatta yughoyyiru maa bi anfusihim” yang artinya Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubah apa yang ada pada diri mereka (QS 13 : 11).

Sang presiden terkejut dan merasa kagum dengan ayat tersebut, walaupun presiden bukan seorang yang muslim tapi beliau sangat terkagum-kagum mendengan satu potong ayat tersebut. Lalu sang presiden bertanya lagi pada pengurus masjid, “Bolehkah saya bawa ke negara saya ?”, pengurus masjid berkata, “tentu saja boleh”.

Jadilah ayat tersebut dibawa ke Korea Selatan dan dijadikan slogan resmi negara ini. “Tuhan tidak mengubah keadaan Korea Selatan, sampai rakyat Korea Selatan yang mengubah keadaannya sendiri”. Padahal hanya satu ayat, tapi luar biasa mampu merubah satu bangsa Korea Selatan sampai sekarang.

Beliau bukan muslim tapi beliau sadar bahwa satu Ayat Al-quran itu bisa mengubah Korea Selatan… Nah, sekarang umat muslim di Indonesia ? sibuk cari ayat buat kafirin ini, haramin itu, bid’ah—ini itu … kapan majunya ?

Coba aplikasiin Ayat Al-quran di bidang teknologi dan iptek … jangan bisanya kalo ada yang make ayat Al-quran cuma bisa bilang SUBAHANALLAH …

Kedua, menghormati bendera negara juga bertentangan dengan tauhid yang wajib sempurna dan keikhlasan di dalam mengagungkan hanya kepada Allah semata.

apa umat Islam sholat menghadap ke barat atau ke arah kabbah berarti umat Islam menyembah kabbah ?

sama halnya sama hormat bendera ,,,

Ketiga, menghormati bendera merupakan sarana menuju kesyirikan.

lebih syirik mana hormat sama bendera atau orang Islam yang dateng ke ustad minta doain ? minta rejeki bla bla bla bla … katanya rejeki dateng dari Allah kenapa masih banyak orang daetng ke ustad buat minta rejeki ?

kenapa nggak minta doa-doa yang biasa di baca ustad itu kalo sehabis sholat ? terus kita baca sendiri pas sehabis sholat ?

Keempat, penghormatan terhadap bendera juga merupakan bentuk penyerupaan terhadap orang-orang kafir, mentaklid (mengikuti) tradisi mereka yang jelek serta menyamai mereka dalam sikap berlebihan terhadap para pemimpin dan protokoler-protokoler resmi. Padahal, Rasulullah SAW melarang kita berlaku sama seperti mereka atau menyerupai mereka.

kalo cium tangan ama syekh-syekh itu berlebihan bukan ? kalo cium tangan sama orang tua itu berlebihan bukan ?

atau pernah denger cerita sahabat nabi yang megang bendera di tangan kanan waktu perang, saat tangan kanannya di tebas musuh dia ambil bendera itu pake tangan kiri hanya biar bendera itu nggak jatuh ke tanah …

apa itu juga berlebihan ?

oh iya … biar kita nggak seperti “mereka” jangan pake barang-barang buatan “mereka” dong … jangan jadi orang munafik … kalo mau kerja naik UNTA sono …

 

NB : biru = saya, hitam=berita fatwa